Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Perawat dalam Pelaksanaan SOP Pemasangan Infus di Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Rawat Inap RSUD Majalengka
Abstract
Kepatuhan terhadap prosedur tetap pemasangan infus adalah ketaatan perawat dalam melaksanakan tahapan kegiatan pemasangan infus yang telah ditetapkan oleh rumah sakit. Kepatuhan individu secara umum dipengaruhi oleh faktor internal yaitu umur, jenis kelamin, agama, tingkat pendidikan, status perkawinan, sikap, persepsi kepribadian, kemampuan, motivasi dan faktor eksternal yaitu organisasi, kelompok, pekerjaan dan lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SOP pemasangan infus di Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Rawat Inap RSUD Majalengka Kabupaten Majalengka dan hubungan antara faktor-faktor tersebut. Penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif desain cross sectional dengan sampel 96 perawat. Penelitian ini melibatkan variabel dependen kepatuhan perawat dan variabel independen faktor umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja dan motivasi perawat. Hasil penelitian menunjukkan gambaran perawat 76,0% patuh, 24,0% tidak patuh, 52,1%, umur > 30 tahun, 47,9%, umur ≤ 30 tahun, 59,4% perempuan 40,6% laki-laki, 83,3% pendidikan rendah,16,7% pendidikan tinggi, 65,6 masa kerja ≥ 5 tahun, 34,4% masa kerja < 5 tahun, 82,3% motivasi tinggi, 17,7% motivasi rendah. Analisis bivariat uji chi square menunjukan hubungan kepatuhan dengan faktor umur p value = 0,008, faktor jenis kelamin p value = 1,000, faktor tingkat pendidikan p value = 0,032, faktor masa kerja p value = 0,422, faktor motivasi p value = 0,025. Menindaklanjuti keadaan tersebut diharapkan perawat dapat menerapkan ilmu pengetahuan menurut teori yang didapatkan dan patuh melaksanakan SOP. RSUD Majalengka mengadakan pengawasan dan evaluasi rutin dalam bentuk penyegaran atau sosialisai kembali tentang SOP pemasangan infus atau prosedur lain yang berkaitan dengan teknik pencegahan infeksi nosokomial.