Hubungan Kepatuhan Tranfusi Darah dan Konsumsi Kelasi Besi terhadap Pertumbuhan Anak dengan Thalasemia Mayor
Abstract
Penatalaksanaan thalasemia adalah dengan memberikan tranfusi sel darah merah. Pemberian tranfusi darah secara terus menerus akan menyebabkan terjadinya penumpukan besi pada jaringan parenkim dan disertai dengan kadar serum besi yang tinggi. Terapi yang diberikan pada pasien yang melakukan tranfusi regular adalah terapi kelasi besi. Dampak buruk yang dapat timbul pada pasien thalasemia salah satunya yaitu gangguan pertumbuhan, maka diperlukan frekuensi kontrol untuk tranfusi darah yang teratur dan kepatuhan mengkonsumsi kelasi besi. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kepatuhan tranfusi darah pada anak thalasemia; mengidentifikasi kepatuhan konsumsi kelasi besi pada anak thalasemia; mengidentifikasi pertumbuhan anak dengan thalasemia. Desain penelitian ini menggunkan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 40 anak thalasemia dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kepatuhan tranfusi adalah dokumentasi (Rekam medis), untuk kepatuhan konsumsi kelasi besi yaitu dengan cara wawancara dengan alat ukur kuesioner, pengukuran pertumbuhan anak yaitu dengan observasi dengan menggunakan tabel IMT/U. Analisa bivariat menggunakan uji Chi-Square. Terdapat hubungan antara kepatuhan tranfusi darah dan konsumsi kelasi besi terhadap pertumbuhan anak dengan thalasemia mayor dengan p value = 0,000 < (0,05). Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh ilmu keperawatan sebagai evidence based dan sumber informasi tentang kepatuhan tranfusi darah dan mengkonsumsi kelasi besi terhadap pertumbuhan anak dengan thalasemia. Sebagai acuan orang tua anak penderita thalasemia agar menjaga kondisi kesehatan anaknya dan patuh menjalani tranfusi darah dan konsumsi kelasi besi secara teratur agar pertumbuhan anaknya dapat normal. Dan diharapkan petugas kesehatan dapat memberikan asuhan keperawatan dan health education kepada pasien thalasemia.