HUBUNGAN USIA MENARCHE DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMERPADA REMAJA PUTRI KELAS VIII DI SMP NEGERI 9 BANJARMASIN
Keywords:
Dismenore primer, usia menarche, remaja putri
Abstract
Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selamamenstrusi. Angka kejadian dismenore rata-rata lebihdari 50% perempuan di setiap negara mengalami dismenore. Dismenore diklasifikasikan menjadi dua yaitu dismenore primer dan dismenore sekunder. Dismenore primer merupakan salah satu penyebab utama terganggunya aktifitas remaja putrid usia sekolah dan menjadi masalah yang sering dialami oleh wanita usia reproduktif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara usia menarche dengan kejadian dismenore primer pada remaja putrikelas VIII di SMP Negeri 9 Banjarmasin. Desain penelitian yang digunakan adalahcross sectional, sampel dalam penelitian ini adalah siswi kelas VIII di SMP Negeri 9 Banjarmasin berjumlah 68 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi dan ekslusi.Data dikumpulkanmelaluikuesioner, dianalisis menggunakan uji statistic spearman rank dengan batasan kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara usia menarche dengan kejadian dismenore primer (P value = 0,027 atau P = < 0,05). Hasil penelitian ini disarankan terutama bagi guru-guru bias bekerjasama dengan puskesmas yang membawahi sekolah untuk dapat melakukan penyuluhan atau konseling agar bisa memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi.
References
Anurogo, D. &Wulandari, A. (2011). Cara
JituMengatasiNyeriHaid.
Yogyakarta: Andi Publisher.
Baradero, M. (2007). Seri
AsuhanKeperawatanKlienGanggua
nSistemReproduksi&Seksualitas.
Jakarta: EGC.
Cunningham, et al. (2005). Obstetri
Williams Edisi 21 Vol 1. Jakarta:
EGC.
Dewi, N. S. (2012). Biologi Reproduksi.
Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Hendrik. (2006). Problema Haid. Solo: Tiga
Serangkai.
Kingston, B. (2005). Mengatasi Nyeri Haid.
Jakarta: Arean.
Kumalasari, I. & Andhyantoro, I. (2012).
Kesehatan Reproduksi untuk
Mahasiswa Kebidanan danKeperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Novia, I. &Puspitasari, N. (2008).
FaktorResiko yang
MempengaruhiDismenore Primer,
The Indonesian Journal of Public
Health, vol. 4, no. 2, page 96-103.
Proverawati, A. &Misaroh, S. (2009).
Menarche
(MenstruasiPertamaPenuhMakna).
Yogyakarta: NuhaMedika.
Ramaiah, S. (2006).
MengatasiGangguanMenstruasi.
Yogyakarta: DiglosiaMedika.
Waryana. (2010). Gizi Reproduksi.
Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Wiknjosastro, H. (2009). Ilmu Kandungan.
Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
JituMengatasiNyeriHaid.
Yogyakarta: Andi Publisher.
Baradero, M. (2007). Seri
AsuhanKeperawatanKlienGanggua
nSistemReproduksi&Seksualitas.
Jakarta: EGC.
Cunningham, et al. (2005). Obstetri
Williams Edisi 21 Vol 1. Jakarta:
EGC.
Dewi, N. S. (2012). Biologi Reproduksi.
Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Hendrik. (2006). Problema Haid. Solo: Tiga
Serangkai.
Kingston, B. (2005). Mengatasi Nyeri Haid.
Jakarta: Arean.
Kumalasari, I. & Andhyantoro, I. (2012).
Kesehatan Reproduksi untuk
Mahasiswa Kebidanan danKeperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Novia, I. &Puspitasari, N. (2008).
FaktorResiko yang
MempengaruhiDismenore Primer,
The Indonesian Journal of Public
Health, vol. 4, no. 2, page 96-103.
Proverawati, A. &Misaroh, S. (2009).
Menarche
(MenstruasiPertamaPenuhMakna).
Yogyakarta: NuhaMedika.
Ramaiah, S. (2006).
MengatasiGangguanMenstruasi.
Yogyakarta: DiglosiaMedika.
Waryana. (2010). Gizi Reproduksi.
Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Wiknjosastro, H. (2009). Ilmu Kandungan.
Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.