Uji Aktivitas Antijamur Krim Ekstrak Kulit Buah Delima (Punica granatum) Terhadap Candida albicans
Abstract
Indonesia dikenal memiliki lebih dari 20.000 jenis tumbuhan obat, tapi baru 1000 jenis saja yang sudah didata, sedangkan baru sekitar 300 jenis yang sudah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional (Arief, 2004). Salah satu tanaman obat tersebut adalah tanaman Delima (Punica granatum L) yang diketahui berkhasiat sebagai antidiare, cacingan, antipiretik, antiinflamasi, antimikroba dan lain-lain. (Alfath, 2013). Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah kulit kayu, kulit akar, kulit buah, daun, biji dan bunganya. Kulit buah delima mengandung senyawa Flavonoid dan alkaloid yang berpotensi sebagai antijamur (Nauli, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur krim ekstrak kulit buah Delima (Punica granatum) terhadap Candida albicans.. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen, yang diawali dengan mengekstrasi kulit buah delima dengan metode maserasi. Kemudian esktrak kulit buah delima diformulasikan sebagai bentuk sediaan krim. Metode yang digunakan dalam uji daya antijamur adalah difusi metode sumuran. Pada pengujian antijamur, sampel penelitian yang digunakan adalah jamur Candida albicans menggunakan media Mc Conkey dengan konsentrasi krim 5%, 10%, dan 20% . Stabilitas dan Evaluasi krim berdasarkan persyaratan SNI meliputi uji organoleptis, pH, daya sebar, daya lekat dan homogenitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa krim ekstrak kulit buah delima (Punica granatum) pada konsentrasi 20% mempunyai aktivitas antijamur paling baikterhadap Candida albicans. Krim ekstrak kulit buah delima (Punica granatum L.) dapat memenuhi uji mutu sediaan yang baik dan dapat stabil dalam penyimpanan.